Project
mekatronika manakarra kali ini adalah membuat rangkaian Kontrol kipas pendingin
menggunakan sensor suhu LM35, rangkaian ini merupakan alat yang digunakan untuk mengontrol
putaran kipas angin berdasarkan range
suhu yang telah di tentukan, rangkian elektronik alat ini terdiri dari beberapa bagian komponen
aktif dan pasif yang disusun berdasarkan
fungsi – fungsinya.
Komponen – Komponen elektronik yang
digunakan antara lain :
NAMA KOMPONEN
|
SFESIFIKASI
|
JUMLAH
|
|
Sensor Suhu LM35
|
12VDC-220V
|
1
|
Buah
|
Relay Double contact
|
12VDC-220V
|
1
|
Buah
|
IC OpAmp
|
LM358
|
2
|
Buah
|
LED super Bright
|
5mm/Merah
|
1
|
Buah
|
5mm/Biru
|
1
|
Buah
|
|
Resistor
|
2k2-1/4W
|
1
|
Buah
|
220 ohm-1/4W
|
1
|
Buah
|
|
Trimpot
|
10K-1/4W
|
1
|
Buah
|
Transistor
|
BD139
|
2
|
Buah
|
Rangkaian rangkaian
control kipas pendingin menggunakan sensor suhu LM35 seperti berikut :
Block diagram
rangkaian kontrol kipas pendingin menggunakan sensor suhu LM35 sebagai berikut
:
Ada
beberapa bagian rangkaian utama yang membangun alat ini agar dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, yaitu
:
a.
Sensor Suhu LM35
b.
Bagian Rangkaian Non
Inverting Amplifier.
c.
Bagian Rangkaian Comparator Amplifier.
d.
Bagian Rangkaian Transistor sebagai saklar
e.
Bagian Relay.
Sensor Suhu LM 35
LM 35 ialah sensor temperatur paling banyak digunakan untuk praktek, karena selain harganya cukup murah, linearitasnya lumayan bagus. LM35 tidak membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan akurasi ±¼°C pada temperatur ruangan dan ±¾°C pada kisaran -55 to +150°C. LM35 dimaksudkan untuk beroperasi pada -55° hingga +150°C, sedangkan LM35C pada -40°C hingga +110°C, dan LM35D pada kisran 0-100°C. LM35D juga tersedia pada paket 8 kaki dan paket TO-220. Sensor LM35 umunya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1°C (Output LM35 pada pin 2 akan berubah-ubah sesuai dengan suhu sekitarnya dari -55 °C (550mV ) sampai 150 °C (1,5V)).
Bagian Rangkaian non inverting Amplifier.
Rangkaian
non inverting merupakan bagian untuk menguatkan
sinyal output dari sensor LM35.
Sinyal output sensor LM35 sangat kecil, berdasarkan data sheet kenaikan tegangan output
linier nya +10mm/oC. maka diperlukan suatu
rangkain penguat sehingga tegangan yang masuk ke rangkaian comparator dapat terbaca.
Untuk
menentukan besar penguatan pada
rangkaian di atas dapat menggunakan rumus pengutan tegangan (AV) non inverting
Pada rangkain diatas R2 menggunakan trimpor agar memudahkan dalam
pengaturan besar penguatan yang digunakan.
Bagian Rangkaian Comparator Amplifier.
Terdapat
dua ragkaian comparator yaitu comparator
suhu dingin dan comparator suhu panas, kedua comparator tersebut juga termasuk
rangkaian ampilfire. Kedua Comparator amplifier tersebut bekerja seperti blok diagram di bawah ini :
Comparator panas akan bekerja dan mengaktifkan
transistror NPN ketika suhu yang di deteksi oleh sensor LM35 telah
mencapai level tegangan yang telah diatur atau melebihi tegangan referensi
output comparator akan berlogika high dan akan mengaktifkan komponen transistor NPN. Ketika suhu
turun mencapai level tegangan dingin maka comparator dingin akan berlogika high dan menonaktifkan transistor PNP.
Secara prinsip Tegangan keluaran pada rangkaian comparator hanya ada 2
kemungkinan, yaitu “high” (tinggi)
atau “low ” (rendah),
sebagaimana sperti tegangan masukannya, apakah lebih tinggi atau lebih rendah
dari tegangan referensinya. Apabila tegangan referensinya dipasang pada masukan
non inverting, maka disebut pembanding membalikkan (Inverting Comparator).
–
Jika VIN > VREF, maka VOUT = + VCC
–
Jika VIN < VREF, maka VOUT = - VCC
–
Jika VIN = VREF, maka VOUT = 0V
Bagian
Rangkaian Transistor Sebagai Saklar.
Untuk
mengaktifkan relay diperlukan rangkaian
yang berfugsi sebagai sakalar. Salah satu komponen yang dapat digunakan adalah
Transistor, ada dua jenis transistor yang digunakan sebagai sakalar adalah NPN
dan PNP. Secara prinsip kerja kedua transistor sama, yang membedakan adalah
karakterisitknya berbeda. Transistor NPN jika basisnya diberi level tegangan
positif maka transistor akan aktif sedangkan Transistor PNP jika diberi level
tegangan negative maka transistor akan aktif. Namun secara prinsip transistor dapat di
fungsikan sebagai saklar jika transistor dalam kondisi saturasi / kejenuhan.
Transistor
dalam keadaan jenuh (saturasi) apa bila Ib lebih besar dengan Ib (sat) dan arus
kolektor Ic = maksimum. Pada daerah saturasi, diode kolektor menuju kebias
maju. karena hal ini transistor akan kehilangan kerja normalnya dan transistor
bertindak sebagai suatu tahanan dengan Ohm yang kecil. Selanjutnya kenaikan
pada arus basis tidak menghasilkan kenaikan pada arus kolektor. Tegangan Vce
pada daerah saturasi biasanya hanya beberapa perpuluh Volt, tergantung berapa
besar arus kolektor.
Untuk
menentukan besar Resistor basis dan membuat transistor dalam keadaan saturasi
maka dapat menggunakan rumus dibawah ini :
Sedangkan arus basis yang dapat menimbulkan penjenuhan adalah :
Transistor
PNP bekerja sebagai pengunci kondisi ketika suhu yang dideteksi oleh LM35 turun
ke level tegangan dingin, sehingga
mengakibatkan kipas tetap berputar walaupun tegangan dibawah tegangan
referensi comparator panas. Transistor PNP akan nonaktif ketika level tegangan
telah mencapai atau berada di bawah tegangan referensi tegangan dingin, ketika
comparator dingin outputnya berlogika low
mengakibatkan transistor PNP kondisi
nonaktif dan memutus relay DC.
Bagian
Rangkaian relay.
Komponen yang berhubungan dengan kipas
angin adalah relay DC. komponen ini berfungsi untuk mengkatifkan dan
menonaktifkan berdasarkan sinyal dari transistor. Kemudian jenis kipas angin
yang digunakan adalah kipas angin dengan menggunakan tegangan kerja DC
mengingat sumber tegangan yang digunakan adalah tegangan DC. Untuk jenis relay yang digunkan adalah relay
dual contactor 12 VDC.
Berikut adalah
modul rangkaian konrol kipas pendingin
Menentukan
Parameter Settingan Tegangan Referensi.
Dalam
menentukan settingan tegangan referensi pada
fan control module sehingga dapat
bekerja dengan baik maka dapat dilakukan dengan perhitungan secara teori dan
pengukuran secara langsung pada output bagian rangkaian tertentu. Sangat
penting dalam menentukan level tegangan referensi karena berpengaruh pada kerja
dari alat tersebut, dengan sedikit pengubahan tegangan referensi di peroleh
perbedaan range suhu yang dikontrol.
Dibawah
ini diperlihatkan gambar bagian – bagian yang perlu di check dalam penyettingan
tegangan referensi.
Langkah
pengaturan tegangan referensi dapat dilihat
dengan langkah – langkah sebagai berikut:
- Tentukan
terlebih dahulu pada suhu berapa yang di inginkan kipas akan
aktif/terputar dan pada suhu berapa
kipas akan Off/berhenti berputar.
- Kemudian
memanasi LM 35 dengan menggunakan solder atau bejana heater ukur suhu
panas yang diberikan.
- Setelah
mencapai batas suhu untuk level dingin. mengukur tegangan keluaran pada penguat
non inverting, Catat hasil pengukuran.
- Kemudian
panaskan hingga mencapai suhu level panas.
- Mengukur
kembali ouput rangkaian non inverting
untuk mendapat tegangan level panas.
- Setelah itu
setting tegangan referensi comparator panas dibawah tegangan yang telah
diperoleh pada output non inverting
sebesar 0.5 V.
- Dan pada
tegangan referensi comparator dingin sebesar 0.5 V diatas tegangan yang
diperoleh dari pengukuran pada output rangkaian non inverting pada kondisi level
tegangan rendah.
Dalam
mendapatkan settingan linear, pada alat yang telah dirancang ini harus
dilakukan dengan melakukan pengukuran dan settingan manual. Untuk pengaturan
secara teori belum di peroleh nilai yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari berdiskusi dan silahkan memberi komentar berupa kritik dan saran yang bersifat membangun ya sobat smua....!