PEMOGRAMAN MIKROKONTROLLER
LabSheet Praktikum, Mikroprosesor DanMikrokontroller, Kelas XIELIN, M&M-LS001
MENDESIGN MINIMUM SYSTEM MIKROKONTROLLER AVR
( Menggambar Rangkaian Scematich dan board PCB Menggunakan EAGLE 9 Cadsoft )
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Tujuan Praktikum.
- Peserta didik dapat menginterprestasikan bagian – bagian minimum system mikrokontroller AVR.
- Peserta didik dapat mendesign schematic dan Board PCB Minimum System mikrokontroller menggunakan aplikasi EAGLE LayOut Editor.
II. ALat dan Bahan.
- Perangkat Komputer / Laptop (Minimal Spec. Windows 7, RAM 2Gb).
- Mouse dan Keyboard External.
- Aplikasi Design Circuit Electronics : Eagle Layout Editor (Minimal Vers. 6.4.0) atau terbaru Versi 9.4.2 license for Education.
- Alat ukur Mistar.
III. Teori
Singkat.
1. Minimum System
Mikrokontroller.
Sistem
Minimum Mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari sebuah
mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan diprogram. sistem
ini disebut minimum sistem dikarenakan untuk mengaktifkan sebuah
mikrokontroller memang sangat simple dan sederhana. Bagian dari minimum sistem
hanya terdiri dari rangkaian power supply, Rangkaian reset dan Rangkaian clock
serta IC Mikrokotroller. Pada rangkaian minimum system di lengkapi Pin Header
sebagai data interface input-Output mikrokontroller, serta Pin header untuk
komunikasi ISP sebagai proses download program.
Gambar
1. Minimum System Mikrokontroller AVR
a. Power Supply.
Dalam aplikasinya sistem minimum sering dihubungkan dengan rangkaian lain untuk tujuan tertentu. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sistem minimum mikrokontroler, yaitu:
Semua
komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering juga disebut catu
daya. Mikrokontroler beroprasi pada
tegangan 5 volt. Biasanya pembuatan catu daya mikrokontroler menggunakan IC
regulator 7805 agar tegangannya bisa stabil.
Gambar
2. Rangkaian Power Suplay 5VDC |
b. Osilator (Pembangkit
Frekuensi).
Pada
dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Kalau manusia memiliki
jantung untuk bisa hidup maka mikrokontroler memiliki osilator untuk bisa
beroprasi. Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator internal yaitu
sebesar 8Mhz tetapi kadang kala agar kinerja mikronkontroler lebih cepat
osilator internal tidak bisa menangani kasus tersebut. Oleh karena itu
dibutuhkan osilator eksternal (kristal) yang nilainya lebih dari 8Mhz. Perlu
diperhatikan mikrokontroler hanya bisa beroprasi sampai 16 Mhz. jadi kalau memilih
krsital untuk AVR tidak boleh lebih dari 16Mhz.
Gambar 3. Komponen Osilator |
c. Rangkaian Reset.
Rangkaian
reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer. Fungsi reset di
mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali ke program awal.
Penggunaan reset pada mikrokontroler opsional, bisa di pake atau nggak tergantung
si pengguna.
Gambar
4. Rangkaian Reset
d. Pin ISP (In-System
Programmable)
Sistem Minimum Mikrokontroler dibuat untuk di program. Prinsipnya mikrokontroler bisa diprogram secara parallel atau secara seri. Pemrograman mikrokontroler secara seri atau lebih dikenal dengan ISP tidak perlu memerlukan banyak jalur data. Tapi ISP memiliki kelemahan, jika salah setting fuse bit yang memiliki fungsi fital misal pin reset di disable maka alamat DEH sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk mengembalikan settingan fuse bit tadi, harus menggunakan pemrograman tipe parallel (high voltage programming). Contoh alat yang digunakan utuk mendownload program dari computer ke Sistem Minimum mikrokontroller adalah USB Asp Downloader.
Gambar 5. Konfigurasi Pin UsbAsp |
e. Chip Mirokontroller.
Mikrokontroller
adalah sebuah mikrokomputer (Microcomputer) yang di dalamnya tidak hanya
terdapat unit pemroses utama (Central Processing Unit /CPU), namun juga
memasukkan berbagai perangkat (peripheral) dan memori kedalam sebuah rangkaian
terintegrasi tunggal berbentuk sebuah chip. Beberapa produsen Mikrokontroller
dan produknya, antara lain adalah Intel (8031, 8051), Atmel (ATmega, ATtiny),
PICAXE (PICAXE-08M2), Freescale/Motorola
(S08,RS08, HC08), Texas Instruments (MSP430, C2000) dan Microchip (PIC). Mikrokontroller memiliki kesamaan dengan
mikroprosesor (microprocessor) dalam hal bahwa keduanya memiliki CPU, namun
terdapat berbagai perbedaan di antara keduanya, sebagai berikut:
Tabel
1. Perbedaan antara Mikrokontroller dengan Mikroprosesor.
Aspek Kemampuan |
Mikrokontroller |
Mikroprosesor |
Periferal
dan Memori
|
Terintegrasi. Menjadi satu dengan CPU |
Eksternal Terpisah dari CPU. |
Komputasi
|
Terbatas. Memiliki kecepatan pemrosesan yang rendah, berkisar pada
puluhan hingga ratusan MHz |
Canggih. Memiliki kecepatan pemrosesan yang tinggi, berkisar pada
beberapa GHz |
Aplikasi |
Digunakan pada aplikasi sematan (embedded application) dengan
sumber daya yang minim.`Diterapkan untuk melakukan pekerjaan tertentu secara
berulang-ulang. |
Pada umumnya digunakan untuk aplikasi desktop atau server.
Diterapkan untuk berbagai keperluan (generalpurpose). |
Berbagai
perangkat dan memori yang umumnya terdapat di dalam Mikrokontroller antara lain adalah:
1) Port masukan dan
keluaran digital, yang terdiri dari beberapa lajur atau pin.
2) Flash yaitu memori
untuk menyimpan program utama yang dijalankan oleh Mikrokontroller, bersifat
dapat dihapus dan ditulis ulang.
3) EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data yang
bersifat permanen.
4) SRAM (Static Random Access Memory) merupakan memori
yang menyimpan data pemrosesan secara sementara dan akan terhapus isinya saat
catu daya dimatikan.
5) Sistem interupsi (Interrupts) adalah sistem
pensinyalan ke CPU yang menandakan bahwa sebuah kejadian (event) memerlukan
perhatian khusus.
6) Timer/Counter yaitu bagian dari Mikrokontroller yang
bertugas untuk melakukan pewaktuan atau pencacahan. Timer/Counter juga
digunakan untuk mengatur pulsa aktif selama satu periode (duty cycle), yang
diterapkan dalam teknik modulasi PWM (Pulse Width Modulation).
7) ADC (Analog to Digital Converter) adalah perangkat Mikrokontroller
yang bertugas untuk mengubah masukan analog (lazimnya dari perangkat sensor)
menjadi keluaran digital yang akan diproses oleh CPU.
8) USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver
Transmitter) merupakan bagian pengendali komunikasi serial.
Arsitektur Mikrokontroller ATmega16A.
ATmega16A adalah Mikrokontroller 8 bit keluaran
ATMEL, yang termasuk family megaAVR. ATmega16A merupakan versi optimasi dari
ATmega16 dengan konsumsi arus yang lebih rendah. Mikrokontroller ini memiliki
40 buah pin dan jenis kemasan yang digunakan untuk praktikum ini adalah PDI-P
dengan bentuk fisik seperti dalam gambar 6
Gambar 6. Chip Mikrokontroller ATmega 16A
Fitur-fitur dari ATmega16A seperti yang terlihat dalam diagram blok tersebut antara lain meliput:
1) Memori program Flash 16 KB
2) EEPROM 512 Byte
3) SRAM 1 KB
4) Dua Timer/Counter 8 bit dan satu Timer/Counter 16 bit
5) 8 kanal ADC (untuk jenis kemasan PDI-P) dengan akurasi
8 bit/10 bit
6) Komunikasi Serial USART yang dapat diprogram
7) 32 lajur masukan/keluaran digital yang dapat diprogram
8) Sumber interupsi internal maupun eksternal
9)
Beroperasi
pada tegangan 2,7 – 5,5 Volt dengan frekuensi 0 – 16 MHz.
Ada pun port dan fungsi yang
terdapat untuk masing-masing pin dalam mikrokontroller
ATmega16A adalah seperti dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Port dan Fungsi Pin.
Pin No. |
Port |
Fungsi Utama |
Fungsi Alternatif |
1
– 8 |
PB0..7 |
Masukan / Keluaran
|
PB0 memiliki fungsi alternatif sebagai
masukan T0atau pembangkit detak (clock) eksternal (XCK)untuk komunikasi
serial (USART). PB1 bisa jugadigunakan untuk masukan T1. PB2 dapat
berfungsisebagai masukan analog AIN0 atau sumberinterupsi INT2. PB3 dapat
berfungsi untuk masukan analog AIN1 atau masukan pewaktu OC0.Sedangkan PB4
sampai PB7 memiliki fungsi-fungsiuntuk komunikasi menggunakan protokol
SPI,masing-masing sebagai SS (Slave Select), MOSI(Master Output
Slave Input), MISO (Master InputSlave Output) dan SCK (Slave
Clock). |
9 |
Reset |
Masukan |
Memberikan masukan kepada
Mikrokontroller untuk mengulang instruksi dari awal |
10 |
VCC |
Tegangan Sumber |
Tegangan + (5VDC) |
11,
31 |
GND |
Pentanahan |
Ground / Tegangan 0 V |
12,13 |
XTAL2 |
Masukan |
Masukan untuk rangkaian osilator |
13 |
XTAL1 |
Masukan |
Masukan untuk rangkaian osilator |
14
– 20 |
PD0..6 |
Masukan / Keluaran
|
PD0 dan PD1 masing-masing dapat
berfungsi sebagai penerima (RXD) dan pengirim (TXD) pada komunikasi
serial. PD2 dan PD3 masing-masing dapat pula difungsikan
sebagai masukan interupsi eksternal
(INT0 dan INT1). PD4 dan PD5 dapat berfungsi
untuk pembanding keluaran Timer/Counter
1 pin A dan B (OC1A dan OC1B). PD6 juga
berfungsi utuk masukan pewaktu (ICP1).
|
21 |
PD7 |
Masukan / Keluaran |
PD7 juga dapat digunakan untuk
keluaran pewaktu (OC2). |
22
– 29 |
PC0..7 |
Masukan / Keluaran |
PC0 dan PC1 dapat berfungsi untuk
komunikasi data menggunakan protokol I2C (Inter-Integrated Circuit) sebagai SCL
(Two-Wire Serial Bus Clock Line) dan SDA (Two-Wire
Serial Bus Data Input/Output Line). PC2 sampai
dengan PC5 dapat berfungsi untuk protokol pemrograman JTAG yaitu masing-masing
sebagai pemicu detak (TCK), pemilih mode
(TMS), data keluaran (TDO) dan data masukan
(TDI). PC6 dan PC7 masing-masing dapat
berfungsi untuk pemicu detak bagi Timer/Counter
1 (TOSC1) dan Timer/Counter 2 (TOSC2). |
30 |
AVCC |
Tegangan Masukan untukADC |
|
32 |
AREF |
Tegangan Referensi Untuk ADC |
|
33
– 40 |
PA7..0 |
Masukan / Keluaran |
PA0
hingga PA7 dapat juga berfungsi sebagai masukan
analog untuk proses ADC |
Bagian – bagian di dalam Mikrokontroller ATmega16A
adalah sebagaimana diperlihatkan di dalam diagram blok berikut ini.
Gambar 7. Diagram Blok ATmega16A
2. Menggunakan
Aplikasi CadSoft Eagle Layout Editor.
Salah
satu aplikasi yang banyak digunakan dalam mendesign Schematic dan PCB (Printed
Circuit Board)
pada rangkaian
electronic adalah CadShof Eagle Layout
Editor.
Gambar 8. Startup Aplikasi
Eagle |
EAGLE
merupakan singkatan dari Easily Aplicable
Graphic Layout Editor. Merupakan
software yang dikembangkan oleh Cadsoft Computer USA (http://cadsoftusa.com). Fitur dan database komponen yang lengkap dan mudah
menjadikannya sebagai salah satu software yang populer di kalangan akademisi
maupun praktisi. Kelebihan lainnya yaitu memungkinkan pengguna mendesain
komponen sendiri yang bisa disimpan dan dipanggil kembali pada library untuk
keperluan desain skema rangkaian.
Software ini dapat didownload secara gratis maupun berbayar di http://www.cadsoftusacom/downloadeagle. pihak vendor telah meyediakan license Versi education for student, versi terbaru saat tulisan ini dibuat adalah versi 9.4.2. Setelah men-download dapat di registrasi melalui email yang telah didaftarkan sebelumnya
Gambar 9. Form license Eagle |
a.
Membuat Project Baru.
Langkah – langkah membuat project baru klik ‘‘File’’è ‘‘New’’è ‘‘Project’’ (1). kemudian Beri nama Project ‘‘System Minimum Mikrokontroller’’ (2).
Gambar 10. Setting project baru |
b. Membuat New Schematic dan New Board.
Langkah – langkah membuat Scematic baru klik kanan nama project, pilih ‘‘New’’è ‘‘Schematic’’.Gambar 11. Setting
Schematich baru |
Gambar 12. Menyimpan file
schematich |
icon ‘’ ’’ pada toolbar. Pada form Baord tekan icon ‘‘Save’’ pada toolbar.
Gambar 13. Membuat layout Board. |
3. Mendesegin Schematics
Minimum System Mikrokontroller.
a. Schematic Minimum
System AVR ATMega 16.
Gambar 14. Schematic Minsys
AVR |
c. Pemilihan Komponen
(Selecting Parts).
Gambar 16. Memilih
komponen |
No. Part |
Nama Komponen |
Value |
Library |
Footprint |
IC1 |
IC ATmega 16 |
DIP-40 |
ATMEL |
|
C1, C2 |
ElCO |
100 uF/25V |
RCL |
|
C3 |
ELCO |
10 uF/25V |
RCL |
|
C4, C5 |
Capasitor
Ceramic |
22 pV |
RCL |
|
XTALL |
Crystall |
16MHZ |
Crystall |
HC49U-V |
PB1 |
Push Button |
5mmx5mm |
Switch-Omron |
B3F-10xx |
R1 |
Resistor |
1KOhm |
RCL |
|
R2 |
Resistor |
10KOhm |
RCL |
|
D1, D2 |
Dioda |
1N4002 |
Dioda |
D034-7 |
D3 |
Dioda LED |
3 mm |
LED |
|
J1 |
DC Input |
Mount PCB |
DCJ0202 |
|
J2 |
ISP Programming |
5x2 Pin |
Con_harting ML |
ML10 |
J3,J4,J5,J6 |
Pin Header I/O |
10 Pin |
PinHead |
1X10 PIN |
KK1 |
Heatsink |
TO02 |
Heatsink |
D02A-L |
IC2 |
Volt Regulator |
7805 |
V-reg |
78xxL |
PCB |
|
10 cm x 6 cm |
|
|
d. Mengatur Posisi
Komponen pada Editing Window.
Letakkan komponen pada area form editing windows, dengan memperhatikan blok rangkaian. Gunakan fungsi control pada tool bar untuk mengatur posisi komponen.
Gambar 17. Mengatur tata letak komponen |
e. Setting Atribut
Komponen.
Beri label pada setiap komponen nama komponen dan nilai komponen, dengan cara double klik symbol komponen atau klik kanan symbol komponen pilih Edit ‘‘Properties’’. Isi kolom Name (1) dengan Symbol dan urutan komponen, Kolom Value (2) di isi dengan nilai besaran sfesifikasi komponen.
Gambar 18. Memberi
Label Komponen : Nama dan Nilai Komponen |
f. Wiring Up Komponen.
Hubungkan antar kaki – kaki komponen
(Wiring up) sesuai dengan Gambar 14. rangkaian minimum system mikrokontroller.
Klik icon ‘‘NET’’ pada toolbar kemudian hubungkan antar terminal komponen sesuai dengan schematic minsys AVR.
Gambar 19. Wiring Up komponen |
g.
Generate
/ Switch To Board.
Untuk
memulai membuat board PCB dengan mengklik icon Generate / Swith To Board (1) ,
kemudian klik ‘‘OK’’ (2) pada form warning.
Gambar 20. Generate to PCB |
h.
Setting
Dimensi Papan PCB.
Untuk mengatur ukuruan PCB, setting form Grid menjadi 10mm/div. Sehingga mudah dalam mengatur dimensi PCB. Buat PCB dengan ukura 10cmx6cm.
Gambar 20. Generate to PCB.
i.
Setting
Design Rule.
Atur lebar
jalur (Wire), clearence wire – pad – via pada Form Desin Rules. Klik menu
‘‘EDIT’’ è ‘‘Design
Rules’’.
Gambar 21. Setting Design Rules
j.
Setting
Tata Letak komponen pada Board.
Setelah ukuran PCB telah diatur setting grid pada Default (0.05 Inch/Div). Kemudian pindahkan dan atur
tata letak komponen pada area papan PCB yang telah ditentukan. Pada tool bar Klik
‘ ‘‘MOVE’’ untuk memindahan, Klik kanan Part untuk memutar ‘‘ROTATE’’.
Gambar 22. Atur Tata Letak Komponen
k.
Routing
Wire/Jalur.
Hubungkan sesuai
dengan arah signal pada kaki – kaki komponen. Klik pada tool bar
‘‘RouteAirway’’ (1) kemudian klik signal pada kaki terminal komponen, hubungkan sesui
arah signal ke kaki terminal komponen lain sesuai dengan gambar schematic. Atur
sudut dan lebar jalur (2) agar terlihat rapi.
Gambar 22. Routing Wire
i.
Membuat
Label Port dan Pin Input-Output.
Setiap Port dan terminal power suplay, Downloader ISP
diberi keterangan berupa label, dengan menggunkan tool ‘‘TEXT’’ pada tool bar.
Masukan nama Label yang mau dibuat (1), atur besar dan bentuk font pada menu
bar (2).
Gambar 22. Membuat label pada Top layer |
m.
Final Preview
Design Board PCB.
Top Side Bottom Side
Gambar
23. Tampilan Design Board Akhir
NEXT Labsheet :.................!
Ijin Share Gan..!!!
BalasHapusMantab literaturnya pak..!!..
BalasHapus