Rabu, 08 Januari 2025

Materi Contoh Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment, PPE)

Materi 001. Contoh  Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment, PPE)
Elemen CP : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik.
By. Iyon Manakarra

Alat Pelindung Diri (APD) 
Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan perlengkapan keselamatan bagi operator atau pekerja dalam setiap mengoperasikan peralatan alat-alat teknik dan sebuah mesin. Setiap orang yang bekerja dengan peralatan baik peralatan manual ataupun otomatis wajib mengetahui perlengkapan  perlindungan diri.  Didalam bengkel-bengkel permesinan juga harus dicantumkan tanda-tanda penggunaan alat pelindung diri (APD),  supaya setiap orang yang bekerja di dalamnya selalu ingat untuk melengkapi dirinya dengan alat pelindung diri. 

Penggunaan alat pelindung diri atau Personal Protective Equipment (PPE) yang efektif harus :

1)    Sesuai dengan bahaya yang dihadapi
2)    Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut
3)    Tidak mengganggu kerja operator yang sedang bertugas
4)    Memiliki konstruksi yang sangat kuat
5)    Tidak mengganggu PPE yang lain yang sedang dipakai secara bersamaan
6)    Tidak meningkatkan resiko terhadap pemakainya

Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

A.    Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment ,PPE)

Berikut beberapa Alat Pelindung Diri  beserta fungsi poensi bahaya yang dapat dihindari.

 1. Kepala

Helm digunakan untuk melindungi kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas pada saat bekerja. Helm harus terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah pecah jika terkena serpihan benda dari atas. Selain itu untuk menghindari terlilitnya rambut operator yang panjang pada putaran sumbu utama.  

Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

Bahaya  : Benda-beda jatuh, Ruang yang sempit dan Rambut terjerat


2.   Mata

Kaca mata digunakan untuk melindungi mata operator dari bram-bram yang melayang pada saat kerja di mesin perkakas. Oleh karena itu kaca mata yang dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syarat berikut: mampu menutup semua bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena bram, tidak mengganggu penglihatan operator dan yang terakhir harus memiliki lubang sebagai sirkulasi udara ke mata.

Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

Bahaya  :  Debu, partikel-partikel beterbangan, asap, bunga api dan sinar Telinga Suara bising.


3.  Telinga

Untuk menghindari suara yang berlebihan ditempat kerja, sebaiknya menggunakan pelindung telinga. Suara bising bisa berdampak pada kesehatan apabila terjadi secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang cukup lama, terutama gangguan pendengaran.  
Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra
Bahaya  :  Suara bising

4. Paru
Masker pelindung digunakan apabila benda kerja yang dikerjakan menimbulkan serbuk atau debu, bau seperti bahan kayu, plastik, aluminium atau bau yang menyengat.
Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

Bahaya  :  Debu, asap dan gas beracun


5. Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi diri dari benda kerja yang dikerjakan panas atau yang mengandung bahan kimia. Sarung tangan sendiri terbuat bahan yang berbeda-beda tergantung penggunaannya. Bahan sarung tangan antara lain terbuat dari karet, kulit atau kain.  
Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

Bahaya  :  Tepi-tepi dan ujung yang tajam Zat kimia krosif


6. Kaki
Sepatu yang dikenakan oleh operator harus benar-benar dapat memberikan perlindungan terhadap kaki operator. Berdasarkan standart yang telah ditentukan bahwa sepatu kerja dibuat dari bahan kulit, sedangkan alas dibuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi dengan minyak pelumas (oli) dan biasanya
Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

Bahaya  : Terpelest, benda tajam dilantai, benda jatuh Percikan logam cair


7. Tubuh
Pakaian kerja yang dipakai oleh operator harus mempunyai syaratsyarat tidak mengganggu pergerakan tubuh operator dan tidak terasa panas  waktu dipakai. Karena dinegara kita beriklim tropis maka disarankan untuk pakaian kerja dibuat dari bahan Cotton. Pakaian kerja sebaiknya yang tidak ada bagian-bagiannya yang terjurai atau melambai-lambai supaya tidak terlilit putaran sumbu utama.
Alat pelindung diri_mekatronikamanakarra

Bahaya  :  Zat pelarut dan kelembaban Tepi-tepi dan ujung yang tajam Zat kimia krosif





========================================================================

Senin, 06 Januari 2025

Design Prototype Alat Pemisah kualitas Telur Ayam Berbasis Arduino

Design Prototype Alat Pemisah Kualitas Telur Ayam Berbasis Arduino  
By. Iyon Manakarra || Mekatronika Manakarra

1. PENDAHULUAN

        Kualitas telur ayam merupakan salah satu faktor utama yang menentukan nilai ekonomis produk peternakan unggas. Telur dengan kualitas baik memiliki permintaan tinggi di pasar dan dapat meningkatkan keuntungan peternak. Dalam usaha meningkatkan efisiensi proses penyortiran telur, teknologi berbasis mikrokontroler seperti Arduino telah dikembangkan untuk membuat alat pemisah kualitas telur. Alat ini dirancang untuk memilah telur berdasarkan parameter tertentu, seperti berat, sehingga membantu peternak menyortir telur dengan cepat, akurat, dan sesuai standar pasar.
        Penggunaan teknologi dalam bidang peternakan telah menunjukkan banyak keunggulan, terutama dalam meminimalkan kesalahan manusia dan meningkatkan produktivitas. Alat pemisah kualitas telur berbasis Arduino merupakan solusi inovatif untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan memanfaatkan sensor dan sistem otomatisasi, alat ini mampu memilah telur dengan bobot tertentu (40-45 gram) yang sebelumnya telah dibersihkan, sehingga memberikan hasil penyortiran yang efisien dan dapat diandalkan.
Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino
Blok Diagram System Alat

2. KOMPONEN KONTROL ELEKTRONIK
        Adapun komponen elektronik yang digunakan sebagai berikut:
a). Arduino Uno.
    Arduino Uno sebagai mikrokontroler utama dalam alat pemisah kualitas telur berfungsi untuk mengontrol berbagai komponen perangkat keras yang mendukung proses penyortiran. Arduino Uno dipilih karena fleksibilitas, kemudahan pemrograman, serta kompatibilitasnya dengan berbagai sensor dan aktuator.
Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino
b). Sensor Berat (Load Cell + HX711)
        Sensor berat digunakan untuk mendeteksi bobot telur. Data dari sensor ini akan dikirim ke Arduino Uno melalui modul HX711 sebagai penguat sinyal. Arduino memproses data tersebut untuk menentukan apakah bobot telur sesuai dengan kriteria yang diinginkan (40-45 gram).
Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

c). Motor Servo.
        Motor servo digunakan untuk menggerakkan mekanisme penyortiran, seperti lengan atau katup yang memindahkan telur ke kategori tertentu. Arduino Uno mengontrol motor ini berdasarkan hasil pembacaan sensor berat.
Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino
d). LCD 2x16 + I2C
        Arduino Uno dapat mengontrol layar LCD untuk menampilkan informasi terkait, seperti bobot telur yang terdeteksi atau status alat. Alternatifnya, LED indikator dapat digunakan untuk memberi sinyal apakah telur masuk kategori yang diinginkan. modul I2C merupakan komponen tambahan untuk modul layar LCD yang memanfaatkan protokol komunikasi I2C (Inter-Integrated Circuit). Dibandingkan dengan modul LCD biasa, LCD I2C lebih efisien dalam penggunaan pin Arduino, sehingga cocok untuk aplikasi seperti alat pemisah kualitas telur berbasis Arduino Uno.
LCD Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

e). Sensor LDR
Sensor LDR (Light Dependent Resistor) dapat digunakan pada alat pemisah kualitas telur untuk mendeteksi intensitas cahaya yang melewati atau terpantul dari telur. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan resistansi yang dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang diterimanya. Dalam aplikasi pemisahan telur, LDR dapat membantu memeriksa transparansi cangkang telur, misalnya untuk mendeteksi telur dengan retakan atau kualitas yang kurang baik. Ketika cahaya dari lampu menembus telur, LDR akan mengukur intensitas cahaya yang diterima, dan data ini dikirim ke Arduino untuk dianalisis. Kombinasi lampu dan LDR memungkinkan sistem untuk mengevaluasi parameter tambahan selain berat, sehingga meningkatkan akurasi penyortiran.

f). Lampu LED Super Bright
lampu sebagai komponen tambahan pada alat pemisah kualitas telur berfungsi untuk menyinari telur saat proses penyortiran berlangsung. Lampu ini mempermudah inspeksi visual, seperti mendeteksi kebersihan atau kondisi cangkang telur, dan juga mendukung sensor lain yang mungkin memerlukan pencahayaan optimal untuk membaca parameter tertentu. Lampu LED dengan intensitas cahaya yang sesuai biasanya digunakan karena hemat energi, tahan lama, dan mampu memberikan penerangan yang cukup tanpa merusak telur. Penempatan lampu di area penyortiran dirancang sedemikian rupa agar cahaya terfokus langsung pada telur tanpa mengganggu komponen lainnya.
g). PSU 5VDC
        Komponen power supply 5VDC berfungsi sebagai sumber daya utama untuk mengoperasikan seluruh rangkaian elektronik pada alat pemisah kualitas telur berbasis Arduino. Power supply ini menyediakan tegangan stabil sebesar 5 volt DC yang dibutuhkan oleh Arduino Uno, modul sensor (seperti load cell dan LDR), serta aktuator (seperti motor servo) dan komponen tambahan lainnya. Biasanya, adaptor 5VDC atau modul step-down converter (buck converter) digunakan untuk mengonversi tegangan dari sumber utama, seperti baterai atau adaptor AC/DC, ke tegangan yang sesuai. Stabilitas tegangan dari power supply ini sangat penting untuk memastikan kinerja alat tetap optimal dan mencegah kerusakan komponen akibat fluktuasi daya.

3. MEKANIK ALAT PEMISAH TELUR
a) Pembuatan Kotak Alat Pemisah Telur.
        kotak alat pemisah telur yang terbuat dari triplek dan berbentuk kotak ini merupakan kerangka dasar untuk menempatkan komponen-komponen seperti sensor, lampu, dan motor. Penggunaan triplek sebagai bahan utama memberikan keuntungan seperti ringan, mudah dibentuk, dan cukup kokoh untuk menopang alat penyortir. Lubang pada salah satu sisi kotak dirancang sebagai jalur masuk atau keluarnya telur yang akan diproses.
- Tahap Perakitan dan Pengecatan Kotak
Mekanik  Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino
mekanik Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino
- Tahap Pemasangan komponen elektronik 
mekanik Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

b). System Mekanik Pemisah Telur
        system mekanik pemisah telur menggunakan 2 buah motor servo yaitu Modul Servo Atas Scanning dan Motor Servo Bawah Sorting.
mekanik Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino
-. Servo Atas - Scanning.
        Servo atas bertugas untuk melakukan proses pemindahan atau scanning telur ke posisi sensor, seperti sensor berat (load cell) atau sensor cahaya (LDR). Telur ditempatkan pada wadah awal yang dapat memuat satu butir telur. Servo atas berfungsi menggerakkan wadah ini ke posisi sensor untuk dilakukan pengukuran. Setelah sensor membaca data (berat atau transparansi), Arduino Uno akan menentukan apakah telur tersebut memenuhi kriteria yang diinginkan.
-. Servo Bawah - Sorting.
       Servo bawah bertugas untuk memindahkan telur ke jalur atau wadah sesuai kategori kualitas berdasarkan data yang diperoleh dari Arduino Uno. Jika telur memenuhi kriteria, servo bawah mengarahkan mekanisme penahan atau katup untuk memindahkan telur ke wadah "Layak". Jika tidak memenuhi kriteria, servo bawah menggerakkan mekanisme untuk menjatuhkan telur ke wadah "Tidak Layak". Posisi servo ini dapat diatur untuk memilah telur ke lebih dari dua kategori jika diperlukan.

4. PENGUJIAN PERANGKAT PEMISAH TELUR
a). Pengujian Sensor Load Cell dan LCD 2x16.
           Pengujian sensor load cell dan LCD 2x16 dilakukan untuk memastikan alat dapat mendeteksi bobot telur secara akurat dan menampilkan hasilnya. Sensor load cell, yang terhubung ke modul HX711 sebagai penguat sinyal, membaca berat telur dan mengirimkan data ke Arduino Uno untuk diproses. Hasil pembacaan berat ditampilkan secara real-time pada LCD 2x16, dengan kriteria berat telur yang diinginkan berada dalam rentang 40-45 gram. Pengujian ini melibatkan beberapa telur dengan berat berbeda untuk memastikan akurasi sistem.
- Penempatan sensor load cell
Kontroller Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

- data pembanding berat telur dari timbangan digital
Kontroller Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

- Meletakkan telur pada dudukan scanning
Kontroller Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino
- Hasil Pembacaan sensor ditampilkan di LCD
Kontroller Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

- Tabel hasil uji pembacaan telur
        Dari hasil ujicoba beberapa butir telur didapatkan error rata-rata 0,30 gram, dan masih dalam toleransi karna tidak lebih dari 1 gram.

- Kode Sketch Program Arduino Pembacaan laod cell
    (Update Sketch Silahkan Tungu Revisi ke-2)

b). Pengujian Sensor LDR  (Light Dependent Resistor)
        Fungsi pengujian sensor LDR (Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi telur adalah untuk memanfaatkan perubahan intensitas cahaya yang diterima sensor sebagai indikator keberadaan objek. Ketika telur diletakkan di tempat scanning, objek tersebut akan menghalangi sebagian atau seluruh cahaya yang masuk ke sensor LDR, menyebabkan perubahan pada resistansi sensor yang dapat diukur. Dengan cara ini, LDR dapat memberikan informasi apakah telur ada atau tidak di area tersebut,
- Menyalakan lampu scanning kecerahan.
Kontroller Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

- Hasil pembacaan sensor LDR tanpa telur.

- Meletakkan telur pada dudukan scanning
Kontroller Mekatronika Manakarra || Pemisah telur Berbasis Arduino

- Hasil pembacaan sensor LDR posisi ada telur pada dudukan scaning.

- Kode Sketch Program Arduino
  (Update Sketch Silahkan Tungu Revisi ke-2)


5. PENGUJIAN SYSTEM KESELURUHAN
a). Algoritma System (Flowchart ) 

b). Hasil Uji Coba System Keseluruhan
- Mendeteksi Telur pada Scanning
Mekatronika Manakarra || Pengujian  Pemisah telur Berbasis Arduino

- Menampilkan tahap Scaning, saat mendeteksi telur
Mekatronika Manakarra || Pengujian  Pemisah telur Berbasis Arduino

- Menampilkan hasil scenning telur pertama
Mekatronika Manakarra || Pengujian  Pemisah telur Berbasis Arduino

- Menampilkan Keputusan, Telur layak komsumsi.
Mekatronika Manakarra || Pengujian  Pemisah telur Berbasis Arduino

- Menampilkan hasil scenning telur kedua

- Menampilkan Keputusan, Telur tidak layak komsumsi.

- Posisi Telur seteleh dilakukan pemisahan 
Mekatronika Manakarra || Pengujian  Pemisah telur Berbasis Arduino

c) Sketch Program system keseluruhan 
        (Update Sketch Silahkan Tungu Revisi ke-2)


 6. KESIMPULAN

        Alat pemisah kualitas telur berbasis Arduino dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses penyortiran telur berdasarkan kriteria berat dan kualitas cangkang. Dengan menggunakan komponen utama seperti Arduino Uno, sensor berat (Load Cell + HX711), sensor LDR, motor servo, LCD 2x16, lampu LED super bright, dan catu daya 5VDC, alat ini mampu memilah telur secara otomatis dan akurat sesuai dengan standar yang diinginkan. Proses ini meminimalisir kesalahan manusia, meningkatkan produktivitas, dan membantu peternak dalam memenuhi permintaan pasar akan telur berkualitas.
        Sistem mekanik alat ini menggunakan dua motor servo, yakni servo atas untuk proses scanning dan servo bawah untuk proses sorting. Telur yang diletakkan pada alat akan dipindahkan ke posisi sensor oleh servo atas untuk diukur berat dan transparansinya. Setelah data dianalisis oleh Arduino, servo bawah akan mengarahkan telur ke wadah yang sesuai berdasarkan hasil analisis tersebut. Komponen tambahan seperti lampu LED super bright dan sensor LDR memastikan hasil inspeksi lebih akurat dengan mendeteksi transparansi dan kondisi cangkang telur.
       Pengujian sistem alat pemisah kualitas telur menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan kemampuan membaca bobot telur secara akurat dan menampilkan informasi pada LCD secara real-time. Pengujian sensor LDR juga berhasil mendeteksi transparansi cangkang telur. Hasil uji coba sistem secara keseluruhan membuktikan bahwa alat ini dapat diandalkan untuk memilah telur ke dalam kategori layak dan tidak layak konsumsi dengan efisien. Alat ini memberikan solusi inovatif dan aplikatif untuk membantu peternak dalam meningkatkan kualitas produk telur di pasaran



TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT:

admin  : IYON MANAKARRA
Chanel : Mekatroika Manakarra

Info Update : Rev. 1
 

Sabtu, 04 Januari 2025

LEMBAR KERJA PESERTA : Pemrograman Dasar Arduino Uno, DC Motor Speed Control : Motor DC, Potensiometer dan LED

LEMBAR KERJA (JOBSHEET) PESERTA
Perakitan Dan Pemrograman Dasar Arduino Uno 

DC Motor Speed Control : Motor DC, Potensiometer dan LED

Oleh : Iyon Manakarra // Mekatronika Manakarra

Motor DC Arduino Mekatronika Manakarra
A.    Tujuan Pelatihan

Setelah peserta pelatihan selesai melaksanakan kegiatan praktik perakitan dan pemograman dasar arduino, sensor dan aktuator diharapkan peserta kompoten dalam :

1. Merakit komponen sensor dan aktuator pada pin arduino sesuai dengan gambar skematik.

2. Menulis sketch program pada aplikasi Arduino IDE sesaui aturan penulisan instruksi Program.

3. Mengcompile, Mengupload dan mengoprasikan program sesuai tujuan program percobaan.


B.    Alat dan Bahan

1.     Arduino Uno.

2.     Kabel Data + Kabel OTG.

3.     Sensor dan Aktutor Kits.

4.     Laptop.

5.     HP/Smart Phone.

6.     Aplikasi Arduino IDE.

7.     Aplikasi Arduino Droid.


C.    Keselamatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah :

1.     Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak – telitian  dan tidak taat asas.

2.     Menghubungkan kaki-kaki komponen pada pin arduino dengan berdasarkan gambar kerja pada skematik percobaan.

3.     Tunjukan hasil rakitan kepada instruktur terlebih dahulu ketika ingin memulai ujicoba.

4.     Menyalakan dan mematikan komputer harus sesuai dengan prosedur.

5.     Dianjurkan gunakan power suplay external pada board Arduino 9-12VDC ketika menggunakan HP dalam mengupload program.

D.    Langkah Kerja Percobaan

1.     Blinking : LED + Buzzer

> Skematik 


> Koneksi PIn

Pin Komponen

Pin Arduino

Keterangan

Kaki + Motor DC

+5V

Catudaya +5V

Kaki – Motor DC

Pin Digital 5

Output

Terminal 1 Potensiometer

+5V

Catudaya +5V

Terminal 2 Potensiometer

Pin Analog A0

Input

Terminal 3 Potensiometer

GND

Catudaya -


> Sketch Program

/*

Nama Program : DC Motor Speed Control : Motor DC, Potensiometer dan LED

*/

  

#define MotorPin 5 //Inisialisasi motor di pin D5

#define PotensioPin 0 //Inisialisasi potensiometer di pin A1

 

int kecepatan = 0; //Buat variabel kecepatan

 

void setup() {

  Serial.begin(9600);

  pinMode(MotorPin, OUTPUT); //Setting motor sebagai output

  pinMode(PotensioPin, INPUT); //Setting potensiometer sebagai input

}

 

void loop() {

  kecepatan = analogRead(PotensioPin); //Baca nilai potensiometer

  kecepatan = map(kecepatan, 0, 1023, 0, 255); //Konversi dari 10bit ke 8bit

  analogWrite(MotorPin, kecepatan); //Jalankan motor sesuai kecepatan

  delay(20); //Jeda 20ms

  Serial.println(kecepatan);

}

  



Link Video : Folow Akun Youtube "Mekatronika Manakarra"