Sabtu, 16 November 2024

Cara Menggunakan CX-Programmer untuk PLC Omron SYSMAC CP1E

Hallo Sahabat mekatronika manakarra berikut ini adalah tutorial cara menggunakan aplikasi CX-Programmer untuk memprogram PLC Omron Sysmac CP1E :


 

Adapun langkah - langkah dalam menggunakan CX Programmer kami sajikan dalam PDF Viewer Berikut : 



Reverensi Video tutorial dapat dilihat di link Chanel Mekatronika Manakarra:  

https://www.youtube.com/@mekatronikamanakarra

Semoga bermanfaat Jangan Lupa like Subscribe Ya......

1. Tutorial menggunakan CX Programmer - CX One untuk Belajar PLC Omron CP1E



2. Ladder Diagram PLC Kontrol Lampu ON-OFF Kontroller PLC Omron Sysmac CP1E-E30 & CX-Programmer V.9.6



Salam :

Iyon Manakarra





Kamis, 07 November 2024

CARA MENGGUNAKAN ALAT UKUR MULTIMETER ANALOG UNTUK MEMBACA HAMBATAN RESISTOR (MATERI AJAR)

MENGGUNAKAN ALAT UKUR MULTIMETER ANALOG 
UNTUK MEMBACA HAMBATAN RESISTOR 

By. Iyon Manakarra


A.    Fungsi Multimeter Analog.

        Fungsi Multimeter adalah sebagai berikut :

1)     Multimeter memiliki fungsi utama untuk mengetahui tingkat tegangan arus listrik AC dan DC.

2)     Multimeter juga difungsikan untuk mengukur tingkat kekuatan arus yang ada pada tegangan listrik DC.

3)     Multimeter berfungsi untuk mengetahui tingkat nilai hambatan yang ada pada sebuah resistor.

4)     Multimeter bisa dimanfaatkan untuk melihat kondisi kapasitor elektrolit dan transistor.

5)     Multimeter dapat mencheck connectivity suatu konduktor kabel.

6)     Kegunaan Multimeter untuk mengukur HFE transistor pada tipe tertentu.

7)     Multimeter juga dapat digunakan untuk proses mengukur suhu dan lain sebagainya.

 

Adapun jenis Multimeter dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni :

1)     Multimeter analog

2)     Multimeter digital.

 

B.    Bagian – Bagian Multimeter Analog. 

Gambar 1. Bagian – bagian utama Multimeter Analog
Gambar 1. Bagian – bagian utama Multimeter Analog

C.    Langkah Pengamanan Sebelum Dan Setelah Pengoperasian Multimeter :

1)     Letak alat ukur sesuai simbol.

2)     Menjaga alat ukur dari pengaruh medan magnet luar.

3)     Jarum penunjuk pada posisi nol

4)   Tiup permukaan kaca setelah kaca dibersihkan dengan kain, agar supaya muatan listrik hilang

5)     Bila alat ukur mempunyai pengecek batere, cek keadaan batere.

6)  Atur sakelar pemilih batas ukur untuk tegangan, arus (AC/DC) atau tahanan, dari BU terbesar.

7)  Setelah selesai pengukuran, sakelar pemilih batas ukur harus diatur pada posisi OFF atau pada posisi batas ukur tegangan yang paling besar.


     D.    Membaca Nilai Kode warna resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.

Gambar 2. Macam-macam Resistor

Gambar 2. Macam-macam Resistor


Menurut standar Electronic Industries Alliance - EIA_RS-279, kode warna pada resistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu resistor dengan kode 4 warna, 5 warna, dan 6 warna. Di Indonesia, biasanya resistor dengan jenis film karbon memiliki 4 warna dan memiliki toleransi kisaran 5%, sedangkan resistor untuk jenis film metal memiliki 5 warna dan memiliki toleransi antara 1%, sedangkan resistor dengan 6 gelang warna jarang dijumpai.

    1)     Warna Gelang Resistor .

Untuk resistor tetap ukuran 1/4 watt dan 1/2 watt untuk mengetahui nilai resistansinya dapat melalui pembacaan kode warna pada badan resistor. Kode warna pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kode Warna Resistor

      Tabel 1. Kode Warna Resistor



2)     Cara Membaca Resistor 4 dan 5 gelang warna.

Tabel 2. Membaca resistor 4 dan 5 Gelang warna

Tabel 2. Membaca resistor 4 dan 5 Gelang warna

Contoh Pembacaan nilai resistor :

Pembacaan nilai resistor :
Pembacaan nilai resistor 4 gelang dan 5 Gelang









E.    Cara Mengukur Hambatan (Resistor) menggunakan Multimeter  :

1.     Proses kalibrasi Multimeter.

Perlu diperhatikan bahwa setiap kali melakukan perpindahan nilai range dari x1 ke x10 atau yang lainnya, dibutuhkan kalibrasi ulang. Hal ini dikarenakan oleh nilai tahanan yang berbeda-beda dari setiap perpindahan auto range. Tujuan kalibrasi ini adalah untuk menjaga kondisi bahan ukur serta instrument ukur agar selalu sesuai dengan spesifikasinya. 

Gambar 3. Kalibrasi Multimeter Untuk mengukur Resistor/Hambatan

Gambar 3. Kalibrasi Multimeter Untuk mengukur Resistor/Hambatan

 

 Prosedur kalibrasi multimeter untuk mengukur tahanan :

1).      Pilih atau Posisikan saklar selector ke Skala batas Ukur pada angka x1
2).     Tempelkan/hubungkan test pin probe merah/test lead (+) dengan Test Pin Probe hitam/test lead (-).
3).  Lihat Angka pada skala ukur yang ditunjuk oleh Jarum penunjuk/pointer apakah sejajar dengan angka 0 pada skala Ohm sebelah kanan.

4).  Jika Belum sejajar, putar knob zero Ohm Adjust. Sampai pointer sejajar dengan angka 0 pada skala ohm sebelah kanan.



2     Prosedur Memilih Selektor  dan Memasang Probe Multimeter.

Langkah – langkah memasang alat ukur untuk mengukur hambatan resistor  sebagai berikut ;

1).      Putar Saklar pemilih ke skala Ohm pada angka x1.

2).     Pasang Probe Merah dan Probe Hitam ke masing- masing terminal/kaki resistor,

3).      Jika jarum tidak bergerak / hanya bergerak sedikit sehingga susah untuk dibaca maka putar saklar pemilih ke skala satu tingkat diatasnya (x10), jika belum terbaca lagi naikan lagi menjadi (x100) dan seterusnya, jika sudah sampai x1k dan jarum tetap tidak bergerak itu artinya komponen yang diukur putus (hambatannya sangat besar / tak terhingga “∞”

Gambar 4. Posisi Multimeter Mengukur  Tahanan

Gambar 4. Posisi Multimeter Mengukur  Tahanan


3. Cara membaca hasil pengukuran hambatan/Resistor.

    a. Cara membaca hasil pengukuran nilai tahanan

-        Lihat angka yang ditunjuk jarum pada deret angka ohm

-        Lihat skala pada saklar pemilih

-        Kali kan angka yang tertunjuk jarum dengan angka pada saklar pemilih.

        b. Membaca hasil pengukuran nilai tahanan resistor.


Gambar 5. Mengukur resistor 4 Warna

Gambar 5. Mengukur resistor 4 Warna


c.      Membaca hasil pengukuran nilai tahanan resistor.





Silahkan Mencoba.... Semoga Bermanfaat... Follow ya.......!

Senin, 28 Oktober 2024

MEMBUAT LAMPU LED STROBO SEPEDA MOTOR MENGUNAKAN IC TIMER NE555

Ok… Sahabat mekatronika manakarra dan para pecinta touring sepeda motor, project kali ini sangat cocok digunakan sebagai salah satu perlengkapan pada saat touring club-club sepeda motor, karena selain mudah digunakan harga pembuatannya jauh lebih murah dan praktis dibandingkan dengan lampu strobo yang udah ada di pasaran. (maaf Pak Pendi bysmac, Bysonnya saya pampang), berikut hasil penerapan strobo pada Sepeda motor Yamaha Byson. 


Sabtu, 26 Oktober 2024

LKPD Keterampilan Rangkaian Inverting Amplifier Praktik Penerapan Rangkaian Elektronik

Sahabat mekatronika manakarra kali ini saya akan menyajikan format LKPD dalam tahap pembelajaran praktik di Sekolah menengah kejuruan, bidang keahlian teknik elektronika industri, format perangkat kali ini adalah LKPD, Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terbentuk interaksi efektif antara peserta didik dengan pendidik, dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik.

LKPD ini dapat digunakan pada kurikulum merdeka belajar, tepatnya pada mata pelajaran Kejuruan teknik elektronika dengan elemen penerapan rangkaian elektronik, serta capaian pembelajaran  Pada akhir fase F, peserta didik mampu: menganalisis penguat diferensial; mengevaluasi penguat operasional; membandingkan rangkaian analog to digital (ADC) dan digital to analog (DAC); menerapkan filter aktif; menganalisis pembangkit gelombang; menerapkan rangkaian digital; menerapkan elektronika daya; menerapkan catu daya; dan mengevaluasi sumber energi terbarukan.

========================================================================

LAB SHEET 0XX
PRAKTIKUM SISTEM PENGENDALI
RANGKAIAN INVERTING AMPLIFIER

@ Iyon Manakarra

A. TUJUAN.

1. Peserta didik mampu menghitung penguatan (AV) dan merancang rangkaian Inverting Amplifier.

2. Peserta didik mampu menggambarkan sinyal masukan dan keluaran dari rangkaian inverting amplifier.

B. ALAT DAN BAHAN.

1. Project board.

2. AVO Meter.

3. Audio Function Generator.

4. Osiloscope Digital.

5. Tang Potong.

 

6. Power Suplay Simertis.

7. IC TL 074.

8. Resistor, ¼ Watt.(*)

9. Kabel Jumper 3 Warna.

 

C. LANGKAH PERCOBAAN.

1. Rencanakan rangkaian seperti gambar berikut ini pada Project Board :

2. Rancang rangkaian inverting dengan penguatan tegangan 5 Kali,tentukan nilai R1 dan R2. (Nilai Resistor E12).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Beri tegangan DC pada input sesuai table berikut, kemudian ukur tegangan output inverting amplifier menggunakan AVO Meter.

No

V in

V out

AV = Vout/Vin

1

1 Volt

 

 

2

1.5 Volt

 

 

3

2.5 Volt

 

 

4

4 Volt

 

 

5

5 Volt

 

 

6

 

 

 

4. Siapkan Audio Function Generator (AFG), atur keluarannya pada gelombang sinus dengan tegangan 1Vp-p dan frekuesi 1KHz.

5. Hubungkan Keluaran AFG ke input rangkaian Inverting, kemudian ukur keluaran penguat inverting dengan menggunakaan Oscilloscope, gambar sinyal bentuk gelombang input dan output, beri keterangan gambar antara sinyal input dan sinyal output. 

6. Ulangi langkah 4 dan 5, Atur AVG pada gelombang sinyal kotak dengan tegangan 1Vp-p dan frekuesi 1KHz, kemudian ukur keluaran penguat inverting dengan menggunakaan Oscilloscope, gambar sinyal bentuk gelombang input dan output, beri keterangan gambar antara sinyal input dan sinyal output. 


D. ANALISIS DATA.

1. Hasil Perhitungan Teori.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


2. Perbandingan hasi perhitungan Teori dan Praktek

Vin

Vout (Teori)

Vout (Praktek)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E. KESIMPULAN.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


F. Lampiran Proses Kegiatan Pembelajaran Praktik.

1. Wiring peralatan praktik dan pengukuran rangkaian inverting 


2. Kegiatan Pengukuran rangkaian inverting


3. Contoh Hasil Pengukuran menggunakan Osciloscope dan Function Generator

- Bentuk Respon sinyal Input dan output Gelombang Sinus


 - Bentuk Respon sinyal Input dan output Gelombang kotak