Kamis, 09 Februari 2023

Perakitan dan pembuatan sistem alarm kendaraan sepeda motor anti maling - Part 2

PERAKITAN DAN PEMBUATAN SISTEM ALARM KENDARAAN SEPEDA MOTOR ANTI MALING

@ Iyon Manakarra

        Baiklah sahabat mekatronika manakarra melanjutkan postingan sebelumnya tentang cara membuat alarm sepeda motor anti maling, kali ini saya akan menguraikan proses tahap perakitan dan pembuatan system alarm yang terdiri dari system simulator alarm dan rangkaian kontrol alarm. adapu proses pembuatannya adalaha sebagai berikut :

Alarm sepeda motor


1. Alat dan Bahan.
Alat yang digunakan pada pembuatan alat alarm system pengaman sepeda motor terdiri dari :
- Kikir bulat               - Kuas cat
- Obeng (+ dan - )      - Kikir segi empat
- Tang potong            - Tang lancip

Bahan yang digunakan pembuatan alat alarm system pengaman sepeda motor terdiri dari :
- Aluminium kotak        - Paku rifet
- Timah                        - Kabel
- Lem lilin                    - Saklar
- Transistor                 - Relay Double Contact
- Konnektor                 - LED bening
- Resistor                    - Trafo/Adaptor
- Baut dan mur            - Kapasitor
- Dioda            

2. Prosedur Perancangan dan Penelitian.
        Proses pembuatan pembuatan alat alarm system pengaman sepeda motor dilakukan berdasarkan pengelompokan pengerjaan pembuatan komponen-komponen utamanya yang terdiri dari :
- Pembuatan Rangka dan papan panel simulasi
- Pembuatan rangkaian elektronika modul alarm sepeda motor.
- Pemasangan komponen system lampu tanda belok dan system klakson pada panel simulasi
- Pembutan center stand pada panel dan mensetting sensor detector.
- Perakitan komponen system alarm sepeda motor pada panel simulasi.

        Adapun langkah pembuatan bagian – bagian alarm sebagai berikut:
a. Proses Pembuatan Rangka Panel Simulasi.
Panel Simulasi alarm sepeda motor


        Rangka merupakan bagian utama yang digunakan sebagai dudukan papan panel. Langkah-langkah pembuatan rangka yaitu sebagai berikut :

- Memotong aluminium kotak 3.5 cm x 2.5 cm dengan ukuran panjang 70 cm  sebanyak 2 batang sebagai tiang rangka.
- Memotong aluminium kotak 3.5 cm x 2.5 cm dengan ukuran panjang 70 cm sebanyak 2 batang sebagai lebar rangka.
- Memotong aluminium kotak 3.5cmx 2.5cm dengan ukuran panjang 40cm sebanyak 2 batang sebagai kaki rangka.
- Menyambung aluminium kotak sebagai lebar rangka pada bagian atas dan bagian tengah tiang rangka tepatnya 50 cm dari atas tiang rangka menggunakan sekrup..
- Memasang kaki rangka pada tiang rangka agar rangka dapat berdiri, kemudian disekrup.

        Selanjutnya membuat panel, Panel digunakan sebagai dudukan komponen – komponen alat alarm system pengaman sepeda motor. Langkah – langkah pembuatan panel yaitu sebagai berikut:

- Memotong tripleks yang tebalnya 3 mm dengan ukuran 70 cm x 50 cm sebanyak 2 lembar menggunakan mesin gerinda potong.
- Memasang tripleks pertama pada bagian depan rangka.
- Memasang triplek kedua pada bagian belakang rangka.
- Memasang penjepit almunium pada tripleks.
- Mengikat triplek dengan skrup, disemua sisi penjepit almunium.


b.  Langkah – Langkah Mendesain Module Alarm.
        Module alarm berfungsi sebagai rangkaian kontrol system alarm sepeda motor, yang berfungsi menerima sinyal masukan berupa arus listrik dari sensor detector pada center stand, dan membangkitkan sinyal keluaran berupa arus yang terputus – putus menuju ke 4 buah lampu tanda belok / Sein (Turn Signal) dan arus yang menuju ke klakson.
            Pada module alarm sepeda motor dilengkapi dengan driver mosfet MIC4451, keluaran vendor Micrell yang dapat mencapai arus max. 6 A, sehingga mampu mengaktifkan 4 buah lampu dan sebuah klakson.
       Module alarm dilengkapi flasher internal, dengan menggunakan IC timer NE555, yang dapat membangkitkan sinyal keluaran arus listrik yang terputus – putus, sehingga nyala lampu bisa berkedip - kedip. 

Sekamtick kontroll alarm sepeda motor

Adapun komponen elektronik yang digunakan dalam mendesain  modul elektronik antara lain :
                                        
                                        Tabel. Daftar Komponen elektronik modu alarm

Nama Komponen

Simbol

Jumah

Resistor

R1, R3

2 pcs

Trimpot

R2

1 pcs

Kapasitor

C1, c2, C3

3 pcs

LED

5 mm

1 pcs

Dioda

D1, D2, D3, D4

4 pcs

Relay

K2

1 pcs

IC Timer

NE555

1 pcs

IC Driver Mosfet

MIC 4452

1 pcs

PCB 5 X 4 cm

Polos

1 pcs


        Berdasarkan Rangkaian skematik kemudian membuat layotu PCB dengan menggunakan aplikasi eagle pada komputer seperti pada gambar berikut : 

Layotu PCB rangkaian Alarm

        Kemudian rangkaian diprintout pada kertas transfer paper lalu dilakukan proses penyablonan pada papan PCB

        Setelah proses penyablonan selesai dilanjutkan proses pelarutan rangkaian menggunakan larutan kimia ferid clorida, dan pengeboran pada Pad/lubang kaki komponen. Setelah itu pemasangan komponen dan proses penyolderan pada papan PCB, maka bentuk modul alarm yang berfungsi sebagai kontrol utama system alarm seperti gambar dibawah ini : 

Modul PCB kontroller alarm sepeda motor

c. Perakitan komponen lampu tanda belok pada panel simulasi.
        Setelah panel simulasi selesai dibuat langkah selanjutnya memasang komponen – komponen kelistrikan system lampu tanda belok pada panel simulasi. Dengan proses sebagai berikut :

- Memberi tanda pada panel simulasi posisi komponen – komponen.
- Menyiapkan komponen utama lampu tanda belok sepeda motor, yaitu : baterai, kunci kontak, sekering, sakelar lampu tanda belok, flasher, bola lampu tanda belok.
- Memasang semua komponen pada panel simulasi :

Pemasangan Bateray 12V dan Kunci Kontak

Pemasangan Saklar dan bola lampu tanda belok

Pemasangan Flasher

- setelah komponen dipasang pada panel kemudian melakukan wiring rangkaian lampu tanda belok dengan cara sebagai berikut : 
> Menyiapkkan gambar rangkaian system lampu tanda belok  
> Kemudian menghubungkan kabel dari terminal positif baterai menuju ke sekering.
> Menghubungkan kabel dari terminal sekering menuju ke terminal ‘B” kunci kontak
> Menghubugkan terminal “IG” kunci kontak menuju terminal “B” flasher.
> Menghubungkan terminal “L” flasher menuju ke terminal “C” sakelar lampu tanda belok.
> Menghubungkan terminal “L” sakelar menuju ke terminal positif bola lampu kiri lampu tanda belok.
> Menghubungkan terminal “R” sakelar menuju ke terminal positif bola lampu kanan lampu tanda belok.
> Menghubungkan semua massa bola lampu tanda belok menuju ke terminal massa (Negatif baterai.) 


d. Perakitan Komponen Klakson Pada Panel Simulasi.
        Selanjutnya merakit rangkaian system klakson pada panel simulasi dengan proses sebagai berikut :
- Menyiapkan komponen – komponen klakson, Tombol  klakson dan klakson, sedangkan komponen baterai, sekering , dan kunci kontak sudah terpasang.
- Memasang komponen klakson pada papan panel.

Pemasangan Klakson pada panel

- Memperhatikan dan mencari warna  kabel  terminal tombol klakson pada sakelar kombinasi.
- Mengubungkan kabel dari sekering menuju terminal masukan tombol klakson.
- Menghubungkan kabel dari terminal keluaran tombol klakson, menuju klakson.
- Menghubungkan kabel dari klakson menuju ke massa. 

e. Pembuatan center stand pada panel dan mensetting sensor detector.
        Pembuatan center stand pada panel  simulasi karena pada project ini membutuhkan center stand dan dudukan sensor sebagai pengirim sinyal ke modul alarm. Center stand di letakkan pada bagian bawah panel, dengan di lengkapi pegas pengembali dan sensor detector.
        Sensor detector  yang digunakan adalah jenis sakelar normaly close, dimana prinsip kerjanya  sakelar NC  ketika tidak ditekan maka sakelar posisi ‘ON”, dan jika ditekan, sakelar posisi “OFF”
Dalam memasangan dan mensetting sensor, posisi center stand ketika di naikkan harus menekan sensor detector. Dan ketika center stand diturunkan harus tidak menekan sensor detector,

Desain Center stand pada panel simulasi

 
e. Perakitan komponen system alarm sepeda motor pada panel simulasi.
        Proses selanjutnya adalah perakitan semua system sesuai dengan gambar rangkaian berikut :
Desain Rangkaian system alarm pada panel

 
Langkah – langkah merangkai  system alarm sebagai berikut :
- Memasang komponen sakelar ON-OFF alarm pada penel simulasi kemudian, memasang module alarm pada panel sesuai dengan posisi yang telah ditentukan.
Memasang kontrol system alarm

- Memasang sensor detector pada center stand, dan mensetting sensor ketika center stand naik harus tertekan, dan jika center stand diturunkan, sensor akan tidak tertekan. 

Memasang Sensor atau saklar stand center


- Menghubungkan kabel dari terminal keluaran sekering menuju terminal masukan sakelar SW ON-OFF alarm,
- Menghubungkan kabel terminal keluaran sakelar menuju terminal SW pada modul alarm.
- Menghubungkan kabel terminal  “GND” modul alarm menuju ke terminal negative bateray.
- Menghubungkan kabel terminal “CS” modul alarm menuju ke terminal keluaran sensor detector pada center stand.
- Menghubungkan kabel terminal masukan sensor menuju ke massa/ negative bateray.
- Menghubungkan kabel dari terminal “L” modul alarm menuju rangkaian bola lampu tanda belok sebelah kiri.
- Menghubungkan kabel dari terminal “R” modul alarm menuju rangkaian bola lampu tanda belok sebelah kanan.
- Menghubungkan kabel dari terminal “H” modul alarm menuju rangkaian klakson.


3. Gambar Bentuk Akhir hasil Perakitan Panel Simulasi Alarm Sepeda Motor.
a. Tampak bagian depan. 

Hasil akhir panel bagian depan simulator


b. Tampak bagian belakang


Hasil Akhir Panel bagian belakang simulator













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari berdiskusi dan silahkan memberi komentar berupa kritik dan saran yang bersifat membangun ya sobat smua....!